Methode-methode untuk meningkatkan Kapasitas Produksi.
Pertanyaanya : Perlukah Methode tersebut diterapkan untuk Industri seperti JPP ? Mengingat bahwa :
- JPP adalah sebagai Divisi Suporting bagi Perusahaan Induk (Pupuk Kaltim)
- JPP berproduksi berdasarkan Order, bukan berproduksi untuk Stock (JPP belum membuka Market/pasar lebih luas diluar, tidak membuka outlet, tidak menawarkan melalui media sosial dll)
Oke...tetapi pembahasan ini rasanya perlu juga sebagai bahan pertimbangan, sebagai pengetahuan atau mungkin memang sangat dibutuhkan bagi perusahaan lain yang bergerak dalam bidang industri. Saya akan menjelaskan dengan cara
yang paling sederhana bagaimana cara meningkatkan kapasitas produksi yang efektif, mari kita lihat persamaan
dibawah.
Indikator/faktor-faktor produksi diatas adalah umum digunakan, biasa kita dengar 5 faktor produksi.
Ada faktor Manusia, Material, metode
Kerja, Machine, dan Lingkungan.
Jika di terjemahkan dalam
persamaan Matematis menjadi :
Vp = f {Mn,Ml,Mt,Mc,E}
Peningkatan Capasitas Produksi sebagai
variabel terikat merupakan fungsi dari beberapa variabel bebas seperti faktor Manusia, Material, Methode, machine,
dan Environmnet.
Ke-5 faktor ini tidak memiliki
bobot atau prosentase yang sama. Inilah yang akan saya share dengan anda. Ada
kalanya orang produksi terjebak dengan faktor-faktor ini tanpa tahu mana yang
sebenarnya menjadi prioritas. Apapun level anda dalam strukur organisasi
produksi, Manager, Supervisor, atau Grup Leader. Pastikan baca paparan dibawah
ini.
FAKTOR-FAKTOR TIDAK PRIORITAS
1. ENVIRONTMENT
Dengan mengoptimalkan luas ruang,
tata letak dan alur gerakan material, sebenarnya faktor ini sudah tidak bisa
diupgrade lagi sampai ada investasi baru. Jika anda yakin lay out mesin saat
ini merupakan model terbaik, dalam hal aliran bahan/material, gerakan operator,
dan aliran proses, lupakan faktor ini.
2. MATERIAL
Faktor ini, memiliki kontribusi
kegagalan proses yang termat kecil dan jika ditemukan bukannya sudah jelas
dimana titik masalahnya, yaitu suplier. Jadi tidak perlu dipikirkan
3. MAN / MANUSIA
Sebagai orang produksi, kita
harus siap dengan segala situasi di Indonesia. Penggunaan Tenaga kerja Kontrak
menyebabkan derasnya arus pergantian personel.
Hampir tidak ada yang bisa lakukan apapun sekarang. Artinya dengan
orang barupun operasional produksi harus tetap berjalan dengan baik. Mind set
ini akan memberikan ketahanan terhadap kondisi perubahan tenaga kerja. Secara alamiah
seluruh leader di produksi jika memiliki mind set yang sama akan mengkondisikan
semua operasi, mulai dari prosedure kerja, standard mutu, dll menjadi mudah
dimengerti dan dipahami oleh operator baru.
FAKTOR-FAKTOR PRIORITAS
PENGEMBANGAN
1. METHODE KERJA
Faktor ini penting untuk menutup
kekurangan di faktor Man/Manusia tadi. Kita tidak menjadikan faktor Man sebagai
prioritas perhatian dan pengembangan, namun harus diimbangi dengan faktor
Metode Kerja. Metode Kerja merupakan
Semua hal terkait dengan prosedure, aturan, standard dll yang digunakan sebagai
acuan dalam operasional kerja.
Bagaimana caranya orang dengan
status kontrak, baru masuk bisa mengoperasikan mesin dengan benar dan aman.
Perusahaan harus memiliki sistem untuk
operator baru. Misal sistem ini terdiri dari dari fase indoor trainning dan
semua modul dalam 2 hari, lalu praktik langsung dalam pengawasan. Dimesin sudah
dilengkapi panduan-panduan visual untuk mempermudah dalam operasional dan
pengecekan quality.
Temukan cara paling mudah untuk
memahami proses, buat dokumentasi visualnya, lalu jadikan buku panduan bagi
mereka. Didalamnya sudah ada mengenai standard safety, cara operasional mesin,
dan gambaran umum item. Pasti ini akan mempercepat mereka dalam operasional
mesin.
2. FAKTOR MESIN
Inilah faktor yang paling atas,
dan mutlak anda mengerti. Anda pernah dengar Hukum Pareto 80:20, bunyinya
seperti ini, 20% Action akan memberikan 80% hasil.
Inilah yang di maksudkan, faktor
inilah 20% anda. Pertanyaannya Apakah leader produksi harus mengerti mesin?
Jawabannya, Ya!
Pemahaman mengenai permesinan, menjadi kompetensi Dasar bagi leader produksi. Ibarat Pemancing syarat kompetensinya ya bisa
menggunakan Joran, atau Pembalap bisa menyetir. Pemahaman akan mesin akan
memberikan sense, kekuatan dan visi dalam diri leader produksi.
Misal ada aliran proses seperti
dibawah
Silahkan dilihat di Neck Diagram,
Pada Titik C, capasitas hanya 70 Pcs/Day. Artinya Jalur proses ini hanya
menghasilkan 70 pcs/Day, meski aktualnya ada mesin yang memiliki capasitas 200
pcs/Day.
Biasanya Response normal produksi
akan mengarah ke faktor Man untuk meningkatkan titik ini. Dan hasilnya, tentu
tidak significan. Adapun kenaikannya karena anda melakukan improve di faktor
Methode Kerja.
Kerahkan fokus dan pengembangan
pada mesin. Analisa terlebih dahulu apakah capasitas kecil ini karena faktor
Down time yang tinggi, atau memang Cycle Time mesin yang rendah.Tentunya kedua
faktor ini memiliki treatment yang berbeda.
Anda harus lebih dekat dengan
orang-orang Teknik dan Maintenance. Ini yang saya maksud, keterlibatan anda
sebagai leader kedalam aktivitas mereka akan memberikan motivasi tersendiri
bagi bagian Teknik. Posisikan mereka pada garis paling depan dalam pasukan
anda.
Perhatikan kemampuan bagian
Teknik anda, apakah sudah mencukupi
untuk melakukan improvement. Jika anda rasa belum, lakukan recruitment baru
dengan spesifikasi kompetensi yang lebih kuat, baik dari pendidikan maupun
ekperience. Jika Team Teknik anda sudah menguat, secara continually, Peningkatan
kapasitas Produksi akan terus berlangsung.
Setelah Mesin C di Upgrade dan menghasilkan
Capasitas 110 Pcs/Day, maka Neck process berpindah ke Mesin A, begitu seterusnya.
Hingga mesin berada di capasitas dan utilisasi maksimum, saatnya untuk melakukan Investasi
pembelian mesin baru.
Good Luck !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar